Metropolis

Sekdako Dumai Ajak Peternak Waspadai Wabah PMK 

Keterangan foto : Satgas PMK Provinsi Riau memberikan secara simbolis spanduk yang bertuliskan ajakan dan seruan untuk mengatasi PMK kepada Sekda Kota Dumai.(diskominfo)

DUMAI, RIAULINK.COM - Sekretaris Daerah Kota Dumai, Indra Gunawan menghadiri sekaligus membuka sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) di Balai Sri Bunga Tanjung, Jalan Putri Tujuh, Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, Rabu (21/9/2022).

Sosialisasi ini diselenggarakan oleh Tim Satgas Penyebaran PMK Provinsi Riau bertujuan agar bisa dilakukan pencegahan wabah PMK yang saat ini banyak menyerang hewan ternak di berbagai daerah di Indonesia.

Ketua Satgas PMK Provinsi Riau Prof Edi Erwan menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi pokok pikiran dalam pengendalian PMK di Provinsi Riau karena sapi Indonesia telah terdeteksi terkena dampak PMK.

Meskipun menurutnya angka di Riau masih kategori kecil namun ia mengajak seluruh pemerintah daerah di Riau tak boleh lengah untuk lakukan pencegahan.

"Kalau hal ini tidak dikendalikan dengan baik, tentu saja akan mengkhawatirkan populasi sapi kita,"ungkap dia sembari menyebutkan jika Kota Dumai salah satu daerah kabupaten dan kota di Riau yang paling baik melakukan pencegahan hewan ternak masuk di daerah perbatasan. 

"Dan kami ucapkan terimakasih atas tindakan yang cukup cepat mengantisipasi masuknya PMK tersebut,"ujarnya.

Sementara itu, Sekdako Dumai Indra Gunawan mengaku jika sosialisasi ini sangat penting bagi para penerima pasokan hewan melalui ciri-ciri yang gejala PMK sehingga dapat mencegah terjadinya penularan.

Dikatakan dia, Pemko Dumai telah bergerak cepat untuk mengatasi PMK ini, apalagi Dumai juga merupakan daerah pemasok hewan untuk dalam Dan luar Provinsi Riau.

"Sehingga harus dilakukan pencegahan sejak dini, untuk itu kami pun mengimbau kepada seluruh peternak hewan betapa pentingnya apa itu PMK,"pesan Indra.

"Jadi jika ada hewan ternak yang terjangkit PMK, para peserta dapat mengetahui pencegahan dan penanggulangannya,"tuturnya lagi.

Untuk PMK sendiri, kematian hewan ternak di bawah 5 persen namun penyebaran cukup cepat karena melalui udara.

"Pada dasarnya sifat virus PMK ini tak bertahan lama apalagi pada suhu panas, juga tidak tahan asam dan penanggulangannya dengan cara divaksinasi sebanyak satu hingga dua kali terhadap hewan ternak tersebut sehingga membentuk kekebalan tubuh pada hewan itu sendiri,"ujarnya.

Pada kesempatan tersebut juga Satgas PMK Provinsi Riau memberikan secara simbolis spanduk yang bertuliskan ajakan dan seruan untuk mengatasi PMK kepada Sekda Kota Dumai.

*Dumai Butuh 5 Ribu Dosis Vaksin Cegah PMK*

Di kesempatan berbeda, sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKPP) Kota Dumai, Nuzerwan mengatakan hingga Minggu, 11 September 2022 lalu, pihaknya sudah menyuntikkan 1.175 vaksin PMK kepada hewan ternak jenis sapi.

DKPP Dumai telah menerima 1.400 dosis vaksin PMK dari Pemerintah Pusat melalui Pemprov Riau.

Tujuannya sebagai upaya untuk menghindari wabah PMK pada hewan ternak.

Dijelaskannya, penyuntikan vaksin PMK sudah dimulai  sejak Selasa, 6 September 2022 lalu. "Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses vaksinasi,"katanya kepada wartawan tadi.

Secara keseluruhan, Dumai, membutuhkan sekitar 5 ribu vaksin, agar hewan ternak baik milik kelompok maupun masyarakat dapat divaksinasi secara keseluruhan.

"Hanya saja kebutuhan 5 ribu vaksin itu diperuntukan kepada hewan sapi dan kerbau saja melainkan bukan untuk kambing dan domba,"ungkapnya memaparkan.

"Target utama dilakukan vaksinasi ini adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi hewan ternak berkuku belah. Jika ada ditemukan hewan ternak yang terinfeksi PMK, setidaknya penyebaran bisa dihentikan dengan vaksinasi,"harapnya.

Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini Tim Satgas PMK ‎terus mengawasi hewan ternak, serta memperketat terhadap lalu lintas keluar masuk hewan berkuku genap atau belah yang sangat rentan terhadap penyakit PMK.

Langkah gencar yang dilakukan tim satgas di antaranya melakukan penyemprotan disinfektan di kandang hewan ternak sekaligus melakukan monitoring kesehatan hewan.

Tim satgas juga gencar lakukan pengambilan sampel demi memastikan hewan tersebut aman dari PMK sehingga bisa diambil langkah cepat dan akurat agar penyebaran tidak terjadi.

"Kepada peternak agar selalu waspada dan cepat tanggap terhadap hewan ternaknya, apabila ada gejala mencurigakan terhadap hewat ternak segera laporkan kepada dokter hewan atau dinas terkait,"pesannya menutup.